BEBASKAN & LIARKAN RASA YANG TERPENDAM HANYA UNTUK ALLAH

Sabtu, 22 Mei 2010

SEBUAH SURAT UNTUKMU

Saat ini lima tahun yang lalu ada sebuah ucapan manis yang tak pernah terlupakan untuk sebuah pernyataan bathin yang terkekang dalam. Dengan lirih terucap “ Adakah suatu yang salah jika seseorang menginginkan dan diinginkan ?”
Sampailah pada sebuah masa saat aku harus menyatakannya walau masih ragu. Di sinilah sebuah simpang jalan yang sulit untuk diraba dan diterjemahkan. Manakah cinta dan manakah keinginan untuk memiliki ? Adakah sebuah perbedaan antara keduanya telah kabur atau telah menyatu ?
Yang sangat patut untuk dipertanyakan adalah; yang hadir adalah cinta ataukah kasih saying ? Kusongsong jalan dengan sebuah gambaran pasti beralaskan kasih saying karena akan lebih mulia entah kau …..
Adakah kaumiliki sebuah kasih yang telah lama terlupakan ? ataukah doa-doa dari sebuah nurani yang tergenggam dalam sebuah megamaya biru tanpa suatu batas.
Dari sebuah nurani yang dalam aku terbata dan menganga sebuah luka kepadamu saat telah kautinggalkan nyata dalam kubangan sebuah linangan darah dan air mata.
Ada suatu kenyataan yang tak pernah terbayangkan. Bahwa aku kembali dari jauh dengan tertatih, mengumpulkan semua lukaku yang berserakan, semua duka yang bertebaran demi sebuah surga yang kaubutuhkan. Agar tak’kan pernah kaulupa bahwa air mata yang tercurah tak kering selamanya. Bahwa di dada ini ada kisah yang telah menggores dengan sebilah pisau tanpa suara.

Adalah suatu kehilangan yang telah mengoyak semua keadaan dari sisi yang berbeda. Kautanyakan sebuah pernyataan yang agak jauh dari jantung otakku
“ Akankah yang kaulakukan adalah sebuah percikan air di telaga, ataukah matahari yang setia bersinar tanpa bertanya akan sebuah akhir “
…. dan sebuah keadilan akan perlakuanmu terhadap kata mati kepadaku ?
( Suara Angin Malam : 7 Pebruari Damai di Hati 00.00 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar